PENINGKATAN LAYANAN BEDAH MATA

SHARE

Penyakit Katarak menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup disoroti di Indonesia karena penyakit katarak adalah salah satu penyebab terbanyak kasus kebutaan pada pasien. Pasalnya, angka penderita katarak di Indonesia masih tinggi Sementara dokter mata yang ada masih cukup terbatas di beberapa wilayah di Indonesia.

dr. Joko Triyono Sp.M menjelaskan memang katarak cenderung dialami oleh orang yang sudah tua atau lanjut usia, sehingga menjadi kasus yang cukup wajar dialami. Walaupun begitu ia juga tak menampik beberapa kasus katarak terjadi pada anak kecil. "Kena katarak diatas umur 50 tahun, masih wajar. Tapi kalau masih muda sudah kena katarak ya itu tidak wajar," katanya.Terkait hal itu menurutnya ada banyak faktor yang menambah risiko terkena katarak, di antaranya pola hidup yang tidak sehat seperti sering terpapar sinar matahari langsung, Usia, infeksi saat kehamilan, Trauma, setelah operasi mata, dan pemakaian obat steroid.

Katarak ini, lanjutnya, bisa dirasakan dengan beberapa tanda, misalnya mulai sering melihat kabut. Gejala juga dapat dilihat jika mulai sering merasa silau atau terganggu dengan cahaya matahari siang, sedangkan pada sore hari pandangan yang remang-remang justru lebih jelas. "Itu yang katarak awal. Kalau yang lanjut ya siang maupun malam gelap," ujarnya. Lebih lanjut dr. Joko Triyono Sp.M mengungkapkan baik mata kanan maupun kiri memiliki kecenderungan yang sama mengalami katarak. Selain itu ia juga menyebut katarak di pedesaan cukup banyak bisa dikarenakan kesadaran masyarakat untuk melakukan tindakan operasi atau pengobatan masih rendah kemungkinan akibat dari tingkat pendidikan yang rendah juga.

Senada dengan dr. Joko Triyono Sp.M, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Bhakti Husada, dr. Wiwin Sri Niscahyawati mengungkapkan katarak adalah proses alami yang wajar dialami seseorang di usia lanjut. Menurutnya seiring meningkatnya angka harapan hidup, kemungkinan terjadinya kasus katarak pun semakin tinggi. "Risiko untuk katarak memang tinggi. Jadi akan terus antre. Dengan bertambahnya populasi, akan terus (bertambah). Saya kira tidak akan habis, karena itu (katarak) memang proses alamiah, alami," jelas Wiwin.

Berangkat dari hal tersebut Untuk mengurangi tingginya kasus katarak tersebut RSU Bhakti Husada Krikilan berupaya meningkatkan pelayanan di bidang bedah mata dengan penambahan beberapa alat dan fasilitas untuk menunjang tindakan tersebut. RSU Bhakti Husada krikilan dapat melayani operasi katarak dengan menggunakan biaya sendiri ataupun memakai fasilitas BPJS Kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku. RSU Bhakti Husada Krikilan mempunyai 2 dokter spesialis mata yaitu dr. HTS Prayitno Sp.M  layanan pada hari selasa dan jumat jam  11.00 WIB s/d Selesai dan dr. Joko Triyono Sp.M yang layanan di hari senin dan sabtu jam 15.00 WIB s/d Selesai. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi IGD RSU Bhakti Husada Krikilan No Telp (0333) 821118 atau poli Spesialis Rawat jalan Hp : 085234126828